Minggu, 26 Juni 2016

Apa Jadinya Kalau Rumah Kamu Ternyata Dijadikan Lokasi Gym Permainan Pokemon Go ?

Ketika seorang bernama Boon Sheridan memutuskan untuk mengubah sebuah gereja tua yang sudah tidak terpakai menjadi rumah baru dan menempatinya, dia sama sekali tidak mengira bahwa akhirnya dia harus mengusir puluhan calon pokemon trainer dari rumahnya itu. Ternyata itulah yang terjadi ketika Niantic, perusahaan reality game augmented yang mengembangkan permainan Pokemon Go menandai rumah Sheridan sebagai "Gym" (salah satu pusat permainan untuk pelatihan dan pertempuran, biasanya lokasi ini berada pada bangunan penting atau tempat bersejarah. Sampai sampai dia menuliskan di Twitter "Jadi, orang orang ini akan terus berdatangan sepanjang waktu ? Kami tidak mengenal mereka... Kami juga tidak bisa menghentikan mereka."

Kasus yang terjadi pada Sheridan ini adalah contoh nyata tentang bagaimana dunia digital dapat semakin mempengaruhi dunia nyata kita. Ada suatu perasaan yang mengganggu sebenarnya ketika perusahaan yang pernah dimiliki oleh Google ini mengarahkan jutaan pengguna permainan pokemeon go untuk pergi ke rumah seseorang dan mengetuk pintunya hanya untuk mencari pokemon di dalamnya. Dan faktanya Pokemon Go bukanlah layanan berbasis lokasi pertama yang dapat menyebabkan gangguan di dunia nyata. Aplikasi informasi lalu lintas Waze sebelumnya juga pernah membuat kesal orang orang yang tinggal di daerah yang tadinya tenang dan jauh dari bisingnya lalu lintas menjadi daerah yang penuh dengan lalu lalang kendaraan bermotor.

Dan hingga saat ini tak ada seorangpun dapat meyakinkan, bagaimana hukum dapat mengatasi hal tersebut.

Ryan Calo, seorang dosen hukum cyber dan privasi di University of Washington School of Law mengatakan "Ini adalah jenis masalah baru". Biasanya, sebuah platform atau penyedia layanan digital tidak bertanggung jawab atas penyalah gunaan yang dilakukan oleh penggunanya; mulai dari hal yang ringan seperti komentar pada sebuah postingan yang menyudutkan atau menjatuhkan seseorang hingga hal yang ekstrim seperti mempraktekkan cara merakit bom yang ada pada sebuah website. Walaupun hanya sebuah permainan, nyatanya Pokemon Go tidak hanya menyediakan informasi, tapi juga secara aktif menciptakan sistem yang dapat mendorong seseorang untuk mengunjungi beberapa lokasi agar dapat berpartisipasi dalam permainan tersebut. "Ini adalah sebuah situasi dimana untuk bermain game, seseorang harus melakukan perjalanan secara fisik" imbuh Calo. Dan jika kebanyakan dari mereka akhirnya memasuki wilayah atau properti pribadi milik orang lain, maka sah saja jika nantinya ada seseorang yang menyatakan dan mengajukan tuntutan bahwa Niantic telah melakukan kelalaian dalam menandai lokasi permainannya.

"KETIKA ANDA MENEMPATKAN LOKASI POKEMON GYM DI RUMAH SESEORANG, MAKA ANDA JUGA HARUS TAHU BAHWA PENGHUNI RUMAH TERSEBUT PASTI AKAN TERGANGGU."

"Ketika anda menempatkan lokasi pokemon gym di rumah seseorang, maka anda juga harus tahu bahwa penghuni rumah tersebut pasti akan terganggu." kata Calo. Senada dengan itu, Bryant Walker Smith dari Stanford Center untuk Internet dan afiliasi masyarakat sarjana berpendapat bahwa Niantic juga harus ikut bertanggung atas pelanggaran privasi yang dilakukan oleh pemain game tersebut walaupun tidak terlibat dalam perilaku kriminal secara langsung. Tetapi Calo juga mengatakan bahwa pencipta permainan itu telah memiliki pertahanan yang kuat dari tuntutan tersebut. Dalam perjanjian penggunanya, Pokemon Go secara eksplisit telah melarang pemainnya untuk memasuki wilayah milik pribadi tanpa izin.

Niantic secara tidak sengaja telah mengirim pemain untuk mendatangi rumah siapa siapa saja; dan selama laporan akan hal itu dapat ditanggapi dengan cepat, kejadian seperti yang dialami oleh Sheridan bisa diselesaikan dengan segera. "PokeStop dan Gym di Pokemon Go terletak di tempat tempat yang tersedia bagi publik seperti tempat bersejarah, karya seni di area publik, museum dan monumen". Niantic dan Pokemon Company mengatakan Kepada The Verge dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka menyarankan kepada orang orang agar secara cepat melaporkan secara online jika mendapati kesalahan dalam menandai sebuah lokasi. "Kami akan segera mengambil langkah-langkah yang relevan pada titik tersebut setelah kami melakukan penyelidikan." Sheridan mengatakan kepada kami bahwa lokasi Gym yang ada di rumahnya masih belum dipindahkan, dan halaman support pada versi game yang lalu dikatakan yang dapat dilaporkan hanya jika lokasi itu berpotensi menimbulkan bahaya fisik secara langsung.

KAMU TIDAK HANYA AKAN MENGUNJUNGI SEBUAH LOKASI, TAPI KAMU (BISA SAJA) MEREKAM VIDEO DI LOKASI TERSEBUT

Tidak hanya mengarahkan pemain ke suatu lokasi, augmented reality game juga berpotensi menimbulkan masalah pelanggaran privasi yang lebih besar. Pokemon Go misalnya, permainan ini mengharuskan pengguna untuk mengaktifkan kamera mereka agar dapat melihat pokemon yang "muncul" di dunia nyata. Ini berarti server game juga memantau dan merekam video yang dihasilkan oleh semua pemain ketika melihat atau menangkap pokemon. "Bayangkan saja jika kamu melakukan hal itu di kamar mandi atau menangkap (merekam) pokemon yang ada di dalam rumah orang lain melalui jendela, kamu jelas bisa terlibat dalam pelanggaran hukum privasi" kata Calo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar